matahari kini mulai meninggi .
teringat lagi simfoni kelam kala senja hari .
memantulkan lalu membiaskan luka .
meresap, mengental, dan membeku di dalam dada .
saat mengarungi hidupku kembali .
ku rasakan sesuatu yang salah tengah menggerogoti akal sehatku .
seakan semua hal di bumi ini mati .
seakan semua hal yang ku inginkan dapat ku miliki .
nestapa mungkin dapat sirna .
tapi keterpurukan pasti selalu menghina .
merisaukan kesalahanku .
lalu pada akhirnya menulikan telingaku .
kini aku mengerti .
jalanku memang tak harus bersamanya .
bayangannya pun kini memudar diterpa ombak .
dan tak ku lihat lagi kemana dirinya pergi .
ku coba tuk mengerti .
semua ini telah tersirat sebelum kesalahan ini terjadi .
kadangkala hati ini masih merasa perih .
tapi ku biarkan semua kenangan berlalu pergi .
sungguh, aku menyesal !
ku menyesali semua kata-kataku atau segala hal tentangku yang menyadarkannya .
ku kira semua akan lebih baik setelah dia sadar .
tetapi nyatanya tidak .
apa yang seharusnya aku lakukan sekarang ?
memutar waktu ?
mengelak semua kenyataan ?
atau terus larut dalam rasa kalut ?
ah, entahlah .
ku ingin kembali melihat manis senyumnya .
ku ingin kembali tertawa dengan guyonannya .
ku ingin terus mengaguminya .
lagipula aku yakin .
sakit ini tak hanya aku yang rasakan sendiri .
tapi dia juga merasakannya .
karena dia menahan perasaan untuk seseorang dan mungkin saat ini sedang merasa bersalah kepadaku .
cukup sudah .
ini semua bukan kesalahannya .
ku sadar bahwa semua ini kesalahanku .
dan sebisa mungkin ku akan membuat keadaan seperti sediakala lagi .
sekali lagi tolong maafkan aku .
aku tau aku salah mengartikan perhatian darimu .
aku begitu piciknya untuk berharap lebih .
tapi maaf, sulit bagiku untuk melupakanm saat ini .
Label: poetry .