Tidak semua orang mengetahui apa yang ada di pikiranku,
Apa yang ada di benakku,
Tidak juga kau.
Apapun keputusanku,
Apapun jalan yang aku ambil,
Semua adalah yang terbaik.
Turuti kata hati,
Itu yang selalu kau katakan padaku,
Dan saat ini aku pun sedang melakukannya untukmu.
Kadangkala mengikuti kata hati dapat membuatmu mendapatkan cinta sejatimu,
Tapi kadangkala kata hati itu malah semakin menjauhkan kita dari cinta sejati,
Yang terkadang ada di depan mata.
Maaf,
Selama ini kata hatiku salah,
Kata hatiku keliru untuk mencintaimu.
Di luar sana masih banyak orang yang mencintaimu,
Lebih mencintaimu daripada aku,
Dan lebih pantas untuk jadi pendamping hidupmu.
Cukuplah beberapa hari yang kita lewati ini menjadi tolak ukur,
Bahwa kau bukan orang terakhir dalam hidupku,
Karena aku merasa tak pantas.
Mungkin,
Di luar sana pun masih ada seseorang yang mencintai aku dengan tulus,
Walaupun semua takkan sama seperti dirimu.
Lelah hati ini,
Harus mempertahankan cerita kita,
Sedangkan ada seseorang di sana yang tak ingin melepaskanmu.
Pergilah,
Kembali padanya,
Karena aku tak sanggup harus terus mengalah seakan semua baik-baik saja.
Anggaplah semua seperti dulu,
Saat kita masih berteman baik,
Seolah semuanya kembali ke masa lalu.
Bukan maksudku untuk menyakitimu,
Atau mempermainkan hatimu,
Aku hanya ingin memperbaiki kata hatiku yang pernah keliru.
Bolehkan aku,
Tetap menganggapmu sebagai masa laluku?
Sebagai seseorang yang pernah mengisi hari indahku?
Jika tidak,
Aku kan menjauh,
Dan tak akan mengusikmu.
Keputusan ini memang menyakitkan,
Pastinya ada hati yang terluka,
Tapi apakah semuanya akan menjadi lebih baik apabila keputusan ini tidak diambil?
Label: poetry .