welcome.
hello there!
you're now in cindy.meilita@blogspot.com
please wait for the images to load.
hover around to find the navs.
buttons on the left - tag
ribbon - profile
paper clips - links
pens - blog
cheers ^^v
09.57
Minggu, 20 Desember 2009
PERCIKAN
BANGKIT DAN RAIHLAH MASA DEPANAku masih bersungut dengan memakai baju SMP-ku. Huh, rasanya sebal sekali! Pasalnya, aku tidak diterima di SMA favorit di kotaku. Memang, sekolah itu adalah sekolah yang telah menerapkan sistem testing untuk para murid baru yang hendak masuk ke sana. Hatiku mulai terpacu kembali untuk menggapai impianku itu.
Testing itu berlangsung 3 hari, yaitu dari hari Senin hingga hari Rabu. Aku menjalani hari-hariku dengan rasa khawatir, takut, pokoknya campur aduk. Keluargaku tercinta selalu memberikan support kepadaku disetiap jejak langkah yang ku ambil. Itu semua semakin meyakinkanku bahwa aku pasti masuk ke sekolah tersebut. Apalagi aku termasuk murid yang cukup pintar di SMP asalku. Ya, selalu masuk peringkat 3 besar. Hanya sekali saja aku mendapatkan peringkat di bawah peringkat 5 besar.
Dan aku pun sudah belajar mati-matian untuk itu. Ku optimalkan waktuku untuk menghafal, belajar dan berdo’a. Tapi sayang, semua itu gagal. Semua soal yang berderet di atas kertas itu jauh dari semua perkiraanku. Malah, hampir semua soal itu belum pernah aku pelajari! Kini aku harus pulang dengan kekalahan. Apa yang harus ku katakan pada kedua orangtuaku? Apa yang harus ku katakan pada keluarga besarku nanti? Apa yang berhak aku katakan tentang kekalahanku ini? Apa kata duniaaaa?
Ku terus berjalan walaupun kaki ini rasanya telah lumpuh dan hampir patah. Masih terngiang peristiwa tadi siang, dimana pengumuman itu dibacakan. Banyak teman-temanku dari SMP yang sama yang berhasil masuk ke SMA itu. Tapi mengapa aku tidak? Padahal tidak sedikit orang-orang yang kemampuannya jauh dibawahku. Tapi mereka bisa lulus testing dengan begitu mudah. Sungguh aneh…
Terbayang lagi wajah ayu milik Hestiani. Hestiani mengalami nasib yang sama seperti yang aku alami. Kami satu sekolah, bahkan 1 kelas. Mengalami hal tersebut, bukannya bersedih, dia malah tersenyum dan berkata.
“Biar saja. Berarti ini bukan rezeki saya. Tuhan belum meridhoi saya masuk ke SMA itu. Dan saya yakin, apa yang diberikan Tuhan kepada saya adalah yang terbaik untuk saya.” Katanya sembari tersenyum menampakkan lesung pipinya yang manis.
Hestiani begitu tegar, sabar dan pasrah. Beda jauh dengan diriku. Kata-kata yang dilontarkannya membuatku tertegun. Mana bisa seseorang yang mengalami kegagalan yang luar biasa dalam hidupnya bisa berkata seperti itu? Ajaib!! Aku semakin heran padanya, walaupun sebenarnya aku megiyakan perkataannya itu.
Lambat laun aku mulai menyadari kesalahanku selama ini. Aku terlalu lama terperosok dalam lubang keterpurukan dan lubang keputusasaan. Aku terlalu lama terbawa dalam kesedihanku yang tak berujung. Aku sendiri yang membiarkan diriku semakin jatuh tanpa pernah bangkit dan merajut asa baru. Ya, kini aku mengerti. Kegagalan ini mungkin ujian untukku agar aku lebih kuat dan sabar. Pernah suatu saat, sahabatku menasihatiku.
“Semua sekolah itu sama, tergantung diri kitanya sendiri. Kalau sekolah bagus tapi kitanya gak mau maju, ya sama aja kayak bohong! Percaya deh, yang jadi tolak ukur itu bukan dimana sekolah kita, tapi ini!!!” kata sahabatku sambil menunjuk kepalanya.
Ya, kini semangatku mulai kembali. Aku mulai membangun kembali mimpi-mimpiku yang pernah rapuh. Kini ku rasakan kakiku mulai ringan untuk melangkah mencapai masa depan. Tentunya tidak lupa dengan dihiasi oleh senyumku yang mengembang. Dan aku yakin, keberhasilah akan selalu ada di sampingku, dimana pun aku berada. Tak peduli berapa pun kegagalan yang telah aku alami.
Hari ini aku mengerti, bahwa hidup yang aku alami, atau bahkan kehidupan yang kita alami adalah sebuah realita. Bukan hanya sekedar khayalan atau mimpi-mimpi. Di dalam kegagalan, kita belajar untuk bekerja keras, pantang menyerah, pantang putus asa, dan sabar. Bukan kehidupan namanya kalau tanpa perjuangan. Bahkan orang yang sukses sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Menyadari semua hal yang aku pikirkan tersebut adalah benar, kepercayaan diriku mulai muncul kembali.
Kini aku berlari dan berteriak memecah kesunyian hati.
“Masa depan, tunggu aku !!!”
Label: my lovely life .
'be your self' are a simple words but has a lotta meaning.
don;t ever look back, just be the way you are and make a better change.
my simple bio : SMAN 2 Cimahi | X8 | good listener | humorous | sensitive | labil | cheerful | weird |
love, CINDY xoxo
SEVERUS SNAPE ROCKS!
get the idea? have fun!
? DancingSheep